Jumat, 19 Juli 2013

8 Prinsip Persalinan Gentle Birth


VIVAlife - Gentle Birth merupakan persalinan alami yang menitikberatkan proses kelahiran yang tenang. Memanfaatkan semua unsur alami dalam tubuh seorang manusia. Tanpa intervensi medis. Yesie Aprilia dari Klinik Bidan Kita, mengatakan, bahwa Gentle Birth sangat mungkin dilakukan sendiri di rumah atau di bidan praktik swasta. Berikut adalah sejumlah prinsip yang perlu dipahami dalam persalinan Gentle Birth:

 

 1. Cahaya lampu harus redup. Dengan cahaya remang-remang, sang ibu akan merasa lebih santai dan aman, bahkan lebih mudah mengakses alam naluriahnya. Apabila si ibu menghadapi proses persalinan dengan tenang, tentu si bayi pun merasakan hal yang sama. 

 

 2. Menangkap dan memindahkan bayi baru lahir lebih lembut. Cara tersebut kerap dilanggar dalam proses persalinan di rumah sakit. “Dalam Gentle Birth, kami mengusahakan tidak ada paksaan atau tarikan, baik di kepala, bahu maupun tubuh sang bayi ketika lahir,” kata Yesie. Yang terjadi selama ini justru sebaliknya. "Bayi kerap dirangsang sedemikian rupa, sehingga menangis keras. Kita sering menganggap menangis keras adalah indikator bayi sehat. Padahal, bisa jadi indikator trauma, mengingat syaraf bayi 1.200 kali lipat lebih sensitif dibanding orang dewasa. Bisa Anda bayangkan, bagaimana sakitnya si bayi ketika tubuhnya digosok dengan handuk yang kasar?" 

 

 3. Membuat suasana hening di dalam kamar bersalin. “Ini yang jarang sekali terjadi. Di rumah sakit, satu ibu bisa 'dikeroyok' beberapa bidan yang semuanya memberi aba-aba seperti pendukung sepak bola. Sementara itu, dalam Gentle Birth, orang-orang yang berhak masuk ke ruang persalinan adalah orang-orang terdekat sang ibu," kata Yesie.

 

 4. Kebebasan bergerak untuk ibu. Ibu yang sedang menghadapi proses persalinan dapat memilih setiap posisi yang mereka inginkan dan membuat nyaman selama persalinan. Proses persalinan ibaratnya sama dengan proses ketika seorang manusia buang air besar. Bagaimana posisi Anda ketika sedang buang air besar? Apakah Anda dapat buang air besar dengan lancar jika posisinya adalah tidur telentang? Atau Anda harus duduk atau jongkok agar bisa buang air besar dengan lancar dan nyaman? Selain memungkinkan ruang yang optimal bagi bayi untuk bergerak ke bawah dan melalui panggul, kebebasan bergerak serta posisi persalinan yang bebas juga membantu sirkulasi ibu menjadi lebih baik.

 

 5. Membiarkan tali pusat utuh atau menunda memotongnya. Masalah penundaan pengekleman dan pemotongan tali pusat ini sebenarnya sudah disetujui WHO, namun masih sedikit rumah sakit bersalin yang mempraktikkannya.

 

 6. Bayi harus segera berada di pelukan ibunya Ini harus segera dilakukan setelah bayi lahir, dengan menunda semua prosedur yang dapat mengganggu fase ikatan tersebut. Seperti yang kita tahu, bayi yang baru lahir akan langsung dipotong tali pusarnya, lalu segera dipisahkan dari dekapan ibunya untuk dilakukan observasi di inkubator atau di ruang bayi. "Memang, praktik tersebut sangat menguntungkan bagi para bidan dan dokter, karena dengan demikian mereka bisa segera menimbang berat badan bayi, mengukur panjang badan, lingkar kepala, dan lingkar dada, lalu bisa segera membersihkan tubuh sang ibu serta merapikan ruang bersalin. Namun, apakah ini yang dibutuhkan ibu dan bayi di awal kehidupan mereka?"

 

 7. Membiarkan bayi merangkak di dada ibunya untuk menyusu. Dalam Gentle Birth, IMD (Inisiasi Menyusu Dini) setelah bayi lahir merupakan kewajiban. Kecuali jika sang bayi mengalami asfiksia atau kondisi darurat yang memaksa bidan untuk segera melakukan tindakan demi menyelamatkan sang bayi.

 

8. Menyediakan air hangat mendekati suhu rahim. Ini penting pada persalinan water birth. Bayi yang diperlakukan dengan penuh kelembutan, maka ekspresi wajahnya menunjukkan ketenangan, dan kadang-kadang bayi lahir dengan kondisi tersenyum. Meski sudah memperoleh restu WHO, konsep-konsep Gentle Birth masih mendapat sejumlah pertentangan dari dunia kedokteran.

Sejauh ini, yang sudah mulai diterapkan di beberapa klinik bersalin dan rumah sakit adalah persalinan di dalam air (water birth) dan hypnobirthing. Itu pun dengan syarat, kehamilan tidak mengalami komplikasi atau berisiko tinggi. Tanpa menjadi alergi terhadap teknologi dan dunia medis, Gentle Birth memegang prinsip bahwa yang memegang kendali dalam kehamilan dan persalinan adalah tubuhnya sendiri. Bukan dokter, perlengkapan serba modern, maupun teknologi canggih. 

 

sumber: http://life.viva.co.id/news/read/321148-8-prinsip-persalinan-gentle-birth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar